Jurusan Bisnis Digital SMKN 1 Sooko Mojokerto Kunjungi Pesantren Bahrul Maghfiroh, Jalin Kerjasama Berbasis Teknologi dan Wirausaha

 


Malang – Kunjungan industri SMKN 1 Sooko Mojokerto ke Pesantren Bahrul Maghfiroh di Malang menandai langkah besar dalam sinergi antara pendidikan formal dan pesantren berbasis teknologi. Kunjungan ini tidak hanya memperkuat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi titik awal untuk kerjasama jangka panjang antara kedua lembaga, dengan fokus pada pendidikan berbasis IT dan kewirausahaan. Kunjungan ini dianggap strategis oleh kedua pihak dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan siswa serta santri di era modern.

 

SMKN 1 Sooko Mojokerto Jalin Kerjasama Pendidikan Teknologi dengan Pesantren Bahrul Maghfiroh

Pesantren Bahrul Maghfiroh, yang berada di bawah pengelolaan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia, menerima kunjungan industri dari SMKN 1 Sooko Mojokerto pada awal pekan ini (24 Oktober 2024). Kunjungan tersebut menjadi langkah penting dalam membangun kerjasama di bidang pendidikan berbasis teknologi informasi dan pengembangan wirausaha antara kedua lembaga. Pesantren yang dikenal dengan sistem pendidikan modern ini menjadi daya tarik bagi SMKN 1 Sooko yang ingin menjalin kerjasama dalam bentuk MOU dan MOA demi peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan siswa di Mojokerto.

 

Kunjungan Industri SMKN 1 Sooko Jurusan Bisnis Digital

Kunjungan tersebut dipimpin oleh Bapak Ahsan, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana & Prasarana SMKN 1 Sooko, yang menegaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari “ciri khas yang ada di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, sehingga nantinya ada beberapa sisi yang bisa diterapkan sesuai dengan kondisi budaya di tempat kami." Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya memperkuat silaturahmi dan menggali lebih dalam tentang bagaimana pesantren ini mengintegrasikan pendidikan agama dengan teknologi modern dan kewirausahaan.

 

Menggabungkan Tradisi dan Teknologi

Pesantren Bahrul Maghfiroh yang berada di Malang, Jawa Timur, telah lama dikenal sebagai salah satu pesantren yang menggabungkan pendidikan berbasis tradisi Islam dengan teknologi informasi. Pesantren ini beroperasi di atas tanah wakaf, bukan tanah pribadi, yang menunjukkan dedikasi lembaga ini untuk mengabdikan diri sepenuhnya kepada masyarakat.

Baca juga: Bimbingan Teknis Digital Marketing Digandrungi Ratusan Siswa Putus Sekolah (PKBM) di Kabupaten Kediri

Pondok ini tidak hanya menawarkan pendidikan agama, tetapi juga berbagai keterampilan kewirausahaan yang berguna di dunia modern. Salah satu aspek yang paling menarik dari pesantren ini adalah sistem berbasis IT yang dikembangkan secara mandiri, yang memungkinkan santri untuk belajar dan mengelola berbagai proyek berbasis teknologi. Di era digital ini, pendekatan pesantren seperti Bahrul Maghfiroh sangat dibutuhkan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya paham agama, tetapi juga melek teknologi dan mampu berwirausaha.

 

Selain sistem IT, pesantren ini juga memiliki berbagai unit usaha yang meliputi agrobisnis, peternakan, dan sektor industri. Budidaya ikan koi menjadi salah satu bidang usaha yang paling menonjol di pesantren ini, di mana para santri didorong untuk belajar bagaimana mengelola usaha secara mandiri. Pesantren ini juga memiliki warung BM Mart, sebuah toko yang dikelola oleh santri dan menjadi contoh nyata bagaimana wirausaha berbasis pesantren bisa berkontribusi pada perekonomian lokal.

 

Kunjungan Industri SMKN 1 Sooko Jurusan Bisnis Digital
Budidaya Anggrek Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh

Tujuan Kunjungan: Belajar dan Mengamati

Kunjungan SMKN 1 Sooko ke Pesantren Bahrul Maghfiroh tidak sekadar formalitas. Ahsan, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarpras SMKN 1 Sooko, menjelaskan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah untuk memperdalam pemahaman tentang bagaimana pesantren ini mengelola pendidikan berbasis teknologi dan kewirausahaan. "Kami ingin ngangsu kaweruh (menimba ilmu) dari apa yang diterapkan di Bahrul Maghfiroh dan mengaplikasikannya di sekolah kami," katanya.

Baca juga: Pelatihan Digital Marketing SMK Negeri 1 Grogol Kediri Memacu Kreativitas dan Inovasi di Era Digital

Hal ini juga diungkapkan oleh Pak Mahsum, Humas SMKN 1 Sooko, yang menyatakan bahwa pihaknya tertarik untuk "mengamati hal-hal baru yang belum pernah didapatkan oleh anak-anak" di sekolah formal. Mahsum menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan upaya untuk memperluas wawasan siswa-siswi SMKN 1 Sooko, terutama dalam bidang pengelolaan bisnis dan teknologi yang diterapkan di pesantren. Dengan demikian, kunjungan ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru bagi siswa tentang pentingnya integrasi antara pendidikan agama, teknologi, dan kewirausahaan.

 

Pengembangan Kerjasama Jangka Panjang

Selama kunjungan, diskusi antara kedua pihak berfokus pada pengembangan kerjasama jangka panjang. Ahsan mengungkapkan bahwa SMKN 1 Sooko berencana untuk menjalin kerjasama formal dengan Pesantren Bahrul Maghfiroh melalui MOU (Memorandum of Understanding) dan MOA (Memorandum of Agreement). Ia berharap bahwa kerjasama ini tidak hanya terbatas pada bidang akademik, tetapi juga mencakup aspek pengembangan teknologi, kewirausahaan, dan pendidikan karakter.

 

 

Pesantren Bahrul Maghfiroh, yang memiliki afiliasi dengan Pesantren Tebuireng di Jombang, juga dikenal memiliki jaringan luas dalam dunia pesantren dan pendidikan Islam di Indonesia. Para pengasuhnya adalah alumni dari Tebu Ireng, pesantren legendaris yang memiliki sanad keilmuan yang kuat. Selain itu, pesantren ini juga berada di bawah bimbingan dua perguruan tinggi ternama di Malang, yakni Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB), yang turut memperkaya kurikulum pendidikan di Bahrul Maghfiroh.

 

Pembelajaran Berkelanjutan

Kunjungan SMKN 1 Sooko ke Pesantren Bahrul Maghfiroh juga menjadi sarana bagi para siswa untuk belajar lebih dalam tentang bagaimana pendidikan bisa dikembangkan di luar batas-batas sekolah formal. Dalam pertemuan ini, siswa-siswi SMKN 1 Sooko tidak hanya belajar tentang teknologi dan kewirausahaan, tetapi juga tentang pentingnya spiritualitas dalam menjalani kehidupan.

 

“Manusia terus belajar, tidak ada batasnya, terus belajar dari pengalaman, dari masyarakat,” ungkap Mahsum saat ditanya mengenai harapan dari kunjungan ini. Pernyataan ini mencerminkan semangat yang dianut oleh kedua lembaga pendidikan, bahwa belajar tidak hanya dilakukan di kelas, tetapi juga melalui interaksi dengan berbagai lapisan masyarakat dan dunia luar.

 

Kunjungan ini diharapkan bisa membuka cakrawala baru bagi siswa-siswi SMKN 1 Sooko, baik dalam hal akademik maupun spiritual. Dalam era modern yang serba digital, pesantren seperti Bahrul Maghfiroh memberikan contoh nyata bahwa pesantren bisa beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional. Para siswa yang mengunjungi pesantren ini diharapkan bisa mengambil pelajaran berharga tentang bagaimana memadukan ilmu agama dengan teknologi untuk masa depan yang lebih baik.

 

“Semoga kita semua bisa bertemu di surganya Allah SWT,” tutup Ahsan, dengan penuh harap bahwa kunjungan ini akan menjadi awal dari perjalanan panjang menuju kemajuan bersama bagi SMKN 1 Sooko dan Pesantren Bahrul Maghfiroh.

(rev)

Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *