Bimbingan Teknis Digital Marketing Digandrungi Ratusan Siswa Putus Sekolah (PKBM) di Kabupaten Kediri


Seven Star Indonesia Kediri - Menghadapi era digital tanpa keterampilan pemasaran online adalah seperti berperang tanpa senjata namun, tidak untuk siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) inisiatif dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri yang memberikan support kepada ratusan siswa putus sekolah untuk diberikan bimbingan teknis digital marketing ini bisa menjadi acuan mereka untuk bekal dalam melakukan pemasaran online setelah lulus.

Pelatihan Digital Marketing PKBM Kabupaten Kediri

Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri membuat kerjasama dengan Jawa Pos Radar Kediri dengan ditandatanganinya nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) untuk bimbingan teknis digital marketing dengan tema “Kesetaraan Kerja  Mandiri” terlaksana di ruang Brantas, Jawa Pos Radar Kediri.


Ratusan siswa PKBM berbondong-bondong berpartisipasi dalam acara bimbingan digital marketing salah satunya Sabrina Aprilia, siswa PKBM Al Muhajirin gadis berusia 19 tahun ini mengaku rela berangkat dari Desa Puhjarah, Kecamatan Plemahan. Dengan ambisi tingginya Ia merasa pembelajaran bimbingan teknis digital marketing ini sangat mudah dipahami dana akan langsung mengaplikasikannya. 


Sangat disayangkan ternyata di Kabupaten Kediri terdapat 11.600 anak yang putus sekolah salah satu penyebab terbesarnya adalah keterbatasan ekonomi. Dimana orang tua yang tidak sanggup membiayai kebutuhan pendidikan anak-anaknya, atau anak yang terpaksa harus bekerja untuk menjadi sandwich generation (menanggung keuangan keluarga). “Namun tidak semua karena biaya. Ada yang karena sudah bekerja, ada yang karena pergaulan dan berbagai masalah yang dihadapi anak.” Ujar Mokhamat Muhsin selaku Kepala Disdik Kabupaten Kediri. 


Pelatihan Digital Marketing PKBM Kabupaten Kediri

Menanggapi permasalahan sosial yang dihadapi akibat tingginya angka anak putus sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri mengambil langkah proaktif untuk memastikan anak-anak yang sudah bekerja tetap mendapatkan akses pendidikan yang layak. "Karena tipe pekerja anak itu tidak cocok melakukan pendidikan formal, maka mereka perlu mengikuti pendidikan nonformal dengan harapan anak-anak tidak putus sekolah dan tetap bisa melanjutkan sekolah di PKBM. Juga bisa mengajak teman-teman lainnya untuk masuk sekolah pendidikan kesetaraan. Dengan demikian nanti outcome-nya akan banyak lagi anak di Kabupaten Kediri yang tercatat sebagai anak-anak sedang bersekolah," jelasnya. Digital marketing dipilih sebagai pelatihan yang relevan karena mayoritas anak-anak saat ini sudah familiar dengan gadget.


Mokhamat Muhsin, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, mengungkapkan bahwa selama dua bulan terakhir, telah tercatat 2.890 anak yang berhasil kembali ke bangku sekolah. Upaya ini tidak hanya memberikan harapan baru bagi anak-anak, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih cerah dan peluang lebih baik bagi generasi mendatang di Kabupaten Kediri. Dengan semangat yang terus berkobar, diharapkan lebih banyak anak yang mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang dalam dunia yang semakin digital.


General Manager Jawa Pos Radar Kediri, Chafid Suyuti, memberikan pujian atas kolaborasi yang terjalin dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri. Ia mengungkapkan, "Sesuai dengan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999, media memiliki peran penting sebagai sarana pendidikan, yang sejalan dengan program dinas untuk menurunkan angka putus sekolah."

Chafid juga menambahkan bahwa selain memberikan pelatihan kepada siswa PKBM, pihaknya akan menyelenggarakan pelatihan bagi para guru. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kualitas pendidikan di daerah dan membuka peluang lebih luas bagi siswa untuk meraih sukses di era digital.


Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *